KBT NEWS ID SUMEDANG – Nama Iwan Bahari mungkin tak asing bagi sebagian warga Bandung Raya yang pernah menikmati siaran radio era 90-an hingga awal 2000-an. Setelah sempat vakum dari dunia penyiaran, kini pria yang dikenal dengan suara khas dan gaya bicara mengalir itu kembali menyapa pendengar lewat program Pesona Pagi di NewShinta 97.2 FM Bandung, setiap Senin hingga Jumat, pukul 06.00 – 08.00 WIB.
"Buat saya, radio itu bukan sekadar pekerjaan. Ini hobi yang sudah jadi bagian hidup," ujar Iwan saat ditemui seusai siaran pagi.
Iwan bukan sosok baru di dunia radio. Kariernya dibentuk dari perjalanan panjang di berbagai stasiun radio ternama di Bandung seperti Paramuda, Lita FM, MQ FM, hingga RKS FM. Ia juga pernah menjadi bagian dari tim PR dan marketing di PR FM. Kembalinya ia ke udara bukan hanya karena kerinduan akan mikrofon, tapi juga karena dorongan kuat untuk terus berbagi energi positif di pagi hari.
Program Pesona Pagi yang ia pandu terasa hidup dengan informasi aktual, talkshow ringan, hingga wawancara live. Uniknya, semua ia kerjakan sendiri. “Self-operating itu tantangan, tapi sekaligus menyenangkan,” katanya sembari tertawa. Siaran ini juga diselingi lagu-lagu nostalgia era 80-an dan 90-an, membuat suasana pagi terasa hangat dan penuh kenangan.
Namun, kiprah Iwan tak hanya di radio. Ia juga pernah menembus dunia televisi saat terpilih menjadi komentator ajang Kampung Bola Piala Dunia yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun TV swasta pada tahun 2006. Ajang ini membuka kesempatan bagi siapa saja untuk menjadi komentator pertandingan Piala Dunia.
"Prosesnya panjang dan cukup menegangkan. Saya harus bersaing dengan ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Seleksinya waktu itu diadakan di Sabuga ITB Bandung," kenangnya.
Dari ribuan orang, Iwan lolos ke tahap berikutnya bersama tiga wakil Bandung lainnya. Mereka kemudian bersaing dengan peserta dari Jakarta, Surabaya, Cirebon, dan daerah lain dalam seleksi simulasi siaran. Ia bahkan sempat diminta berkomentar seolah-olah sedang menyaksikan pertandingan Brasil vs Belanda. “Langsung live komentarin, dan sistemnya gugur. Kalau grogi, ya langsung out,” ujarnya.
Setelah lolos hingga tahap akhir, ia mendapat panggilan ke Jakarta untuk wawancara lanjutan. “Saya disuruh jelasin semua tim sepak bola dunia secara garis besar. Untung pengalaman di radio bantu banget,” ujarnya. Tak lama kemudian, Iwan resmi terpilih dan tampil bersama Hendra Sujono serta Binder Sings sebagai komentator pertandingan tim Eropa yang ditayangkan live di TV.
Baginya, menjadi komentator sepak bola bukan hanya soal tahu aturan main atau hafal nama pemain. “Harus bisa membawakan cerita di balik pertandingan. Itu yang bikin hidup,” katanya.
Kini, dengan segudang pengalaman dan semangat yang tak pernah padam, Iwan Bahari kembali menabur pesona di udara. Lewat Pesona Pagi, ia hadir bukan hanya sebagai penyiar, tapi sebagai teman pagi yang setia menemani warga Bandung Raya memulai hari. (red*)