Pembangunan Perumahan Diduga Penyebab Banjir di Sindangpakuon, Warga Resah

kos

 

Babinmas dan Bhabinkamtibmas mengecek lokasi banjir bersama pengembang PT Yode Pratama Mandiri untuk mengambil solusi terbaik.

KBT NEWS ID CIMANGGUNG – Pembangunan perumahan yang tengah dilakukan oleh PT Yode Pratama Mandiri di Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, menjadi sorotan publik setelah diduga memicu banjir yang melanda Dusun Cikalama RW 10 pada Senin, 2 Desember 2024. Peristiwa ini mengundang kekhawatiran warga, terutama menjelang puncak musim penghujan.


Banjir yang terjadi disebut-sebut disebabkan oleh aktivitas pengurugan lahan seluas dua hektare oleh pihak pengembang. Lahan yang sebelumnya berfungsi sebagai area resapan air kini terganggu, mengakibatkan aliran air terhambat dan meluap ke pemukiman warga. Kejadian ini mencatat sejarah baru bagi warga Dusun Cikalama, karena banjir semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya.


“Kami tidak pernah mengalami banjir seperti ini. Setelah pembangunan dimulai, air tidak lagi mengalir seperti biasa, bahkan berbalik kerumah,” ujar seorang warga RW 10 yang enggan disebutkan namanya. Ia berharap pihak terkait segera menyelesaikan permasalahan ini sebelum situasi semakin memburuk.


Menanggapi tudingan tersebut, perwakilan PT Yode Pratama Mandiri, Jonathan, menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Sindangpakuon dan pengurus RW 10 untuk mencari solusi terbaik. “Kami sedang menempuh solusi melalui musyawarah mufakat dengan pihak terkait,” kata Jonathan pada Kamis, 5 Desember 2024, saat ditemui di kantor Desa Sindangpakuon.


Jonathan juga mengungkapkan rencana perusahaan untuk segera mengambil tindakan konkret. “Besok atau lusa, kami akan mulai bertindak. Ada pergerakan yang segera kami lakukan,” tambahnya dengan nada optimis.


Sementara itu, Kepala Desa Sindangpakuon, melalui pernyataan tertulis, meminta semua pihak untuk bekerja sama demi menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh. Ia juga mengimbau warga untuk tetap tenang dan memberikan kesempatan kepada pihak pengembang untuk memperbaiki sistem drainase yang terganggu.


Isu ini tidak hanya menjadi perhatian warga setempat, tetapi juga memantik respons dari aktivis lingkungan di Kabupaten Sumedang. Mereka menekankan pentingnya menjaga keseimbangan ekologis dalam setiap pembangunan agar tidak merugikan masyarakat sekitar. 


Dengan musim hujan yang diperkirakan terus berlanjut, warga berharap langkah nyata segera dilakukan untuk mencegah banjir susulan. “Kami hanya ingin hidup tenang tanpa khawatir banjir setiap hujan turun,” pungkas salah satu warga dengan penuh harap. (red*)


Tags