KBT NEWS ID SORONG – Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong, Bernhard E Rondonuwu, menggelar audiensi dengan para pencari kerja (pencaker) dari suku Moi pada Senin (14/10/2024). Dalam pertemuan tersebut, Bernhard memberikan dorongan dan motivasi kepada pencaker agar mereka bisa memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik-baiknya.
Bernhard menekankan pentingnya memilih posisi atau kuota yang memiliki potensi besar untuk diterima. Dengan memilih peluang yang lebih luas, pencaker dapat meningkatkan kesempatan mereka, meskipun hasil tes mungkin tidak terlalu tinggi. “Pemilihan posisi yang strategis dapat sangat membantu dalam menghadapi persaingan,” jelasnya. Hal ini diharapkan bisa menjadi kunci bagi pencaker suku Moi untuk bersaing dalam seleksi kerja.
Selain itu, Bernhard juga menegaskan bahwa pentingnya persiapan matang, baik secara teknis maupun mental. “Kami selalu mengingatkan pencaker untuk siap menghadapi seleksi. Tidak hanya kemampuan teknis yang penting, tetapi juga kesiapan mental dalam menghadapi setiap tahap seleksi,” ujar Bernhard. Dengan persiapan yang lebih baik, pencaker diharapkan bisa lebih percaya diri dalam menghadapi proses seleksi kerja yang ketat.
Sebagai langkah konkret, Pj Wali Kota Sorong telah meminta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Sorong untuk menyelenggarakan simulasi tes bagi Orang Asli Papua (OAP). Simulasi tersebut bertujuan untuk membantu pencaker terbiasa dengan jenis soal dan teknologi komputer yang akan digunakan dalam seleksi sesungguhnya. Bernhard percaya bahwa dengan latihan dan simulasi yang tepat, para pencaker OAP akan lebih siap dalam menghadapi seleksi.
“Program simulasi ini merupakan salah satu bentuk perhatian serius pemerintah terhadap Orang Asli Papua agar mereka mampu bersaing secara adil dalam dunia kerja,” tambah Bernhard. Dengan adanya simulasi ini, pemerintah berharap tingkat kesiapan para pencaker akan meningkat, sehingga mereka tidak hanya lebih terampil secara teknis, tetapi juga lebih percaya diri dalam menghadapi seleksi.
Bernhard yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Penjabat Bupati Maybrat, juga meminta agar koordinator pencaker terus berkoordinasi dengan BKPSDM Sorong. Koordinasi ini sangat penting untuk mengevaluasi data terkait kuota posisi kerja, baik untuk OAP maupun non-OAP. Hal ini dilakukan untuk memastikan distribusi kuota yang adil dan merata. (red*)
Dalam kesempatan yang sama, Bernhard kembali menekankan pentingnya evaluasi dan strategi yang tepat dalam mengisi kuota kerja di wilayah tersebut. “Evaluasi berkala perlu dilakukan agar kita bisa mengetahui apakah strategi yang kita terapkan sudah sesuai dengan kebutuhan pencaker, khususnya suku Moi,” tutupnya.