KBT NEWS ID CIMANGGUNG – Desa Sindulang sedang mengupayakan langkah besar dalam mendukung perekonomian warga, khususnya di sektor pertanian, dengan membuka akses jalan baru menuju lahan pertanian. Jalan sepanjang 2 kilometer ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas petani dan mempermudah distribusi hasil panen mereka. Saat ini, pembangunan jalan yang didanai oleh Dana Desa (DD) tersebut telah mencapai 1 kilometer.
Kepala Desa Sindulang, Ujang Supriatna, menegaskan bahwa pembukaan akses jalan ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur biasa, melainkan merupakan upaya nyata pemerintah desa untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Menurutnya, akses yang lebih mudah akan sangat membantu petani dalam mengangkut hasil panen mereka, khususnya pada saat musim panen tiba. “Dengan adanya jalan baru ini, akses petani ke lahan akan lebih lancar, distribusi hasil tani pun jadi lebih cepat,” jelasnya.
Ruas jalan baru ini menghubungkan Dusun Jambuaer Leuwiliang dari RW 6 hingga RW 7. Selama ini, para petani dan warga Desa Sindulang harus menggunakan jalan milik Kabupaten Bandung untuk mengakses lahan mereka. Kondisi tersebut sering kali menjadi kendala, terutama ketika dibutuhkan akses yang cepat untuk distribusi hasil pertanian. Dengan adanya jalan desa yang memadai, kendala tersebut diharapkan dapat diatasi.
Selain jalur utama, pemerintah desa juga sedang membuka jalan tambahan yang akan menghubungkan RW 06 hingga RW 08. Jalur ini direncanakan untuk mempercepat akses ke berbagai titik lahan pertanian yang tersebar di wilayah desa. Ujang menambahkan bahwa proyek tersebut akan memperluas jangkauan akses ke lebih banyak area pertanian, sehingga dampaknya bisa dirasakan oleh lebih banyak petani di Desa Sindulang.
Keberadaan jalan baru ini diharapkan tidak hanya memperlancar mobilitas petani, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan. Dengan transportasi yang lebih lancar, proses distribusi hasil tani akan menjadi lebih efisien, mengurangi biaya operasional petani, serta mempercepat waktu pengiriman produk ke pasar. Hal ini tentu saja membawa keuntungan jangka panjang bagi perekonomian desa.
Ujang menekankan bahwa keberadaan akses jalan yang baik ini akan berdampak positif bagi perekonomian Desa Sindulang secara keseluruhan. Selain itu, menurutnya, hal ini juga dapat menarik minat warga untuk memperluas lahan pertanian mereka atau bahkan menambah jenis komoditas baru yang berpotensi bernilai ekonomi tinggi. “Ini adalah investasi jangka panjang yang kami lakukan untuk masa depan ekonomi desa,” ujarnya.
Lebih lanjut, pembukaan jalan baru ini diproyeksikan akan membuka akses ke sekitar 10 hektare lahan pertanian, dengan lebar jalan mencapai 3 meter dan status tanah hibah sepanjang 2 kilometer. Dengan adanya jalan tersebut, selain dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, harga tanah di sekitar kawasan tersebut juga diprediksi akan naik. Saat ini, harga tanah per tombak sekitar Rp 500 ribu, namun dengan adanya akses yang lebih baik, harga tersebut diperkirakan akan meningkat.
Secara keseluruhan, proyek jalan baru ini diharapkan tidak hanya berdampak pada kesejahteraan petani, tetapi juga membawa perubahan besar dalam pertumbuhan ekonomi Desa Sindulang. Dengan akses yang lebih baik, desa ini memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pusat pertanian produktif di wilayahnya, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi seluruh warga. (red*)