KBT NEWS ID CIMANGGUNG - Aksi buruh Kabupaten Sumedang yang tergabung dalam berbagai organisasi menggelar demonstrasi di depan Istana Negara Jakarta.
Para buruh tersebut menuntut keluarkan klaster dari undang undang nomor 6 tahun 2023 tentang cipta kerja, berlakukan upah sektoral, cabut PP no 51 tahun 2023 tentang Pengupahan. Tolak undang-undang dan kebijakan yang tidak berpihak kepada buruh.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bagian dari peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) dan dihadiri oleh ratusan buruh yang berasal dari berbagai perusahaan di Kabupaten Sumedang yang nantinya bergabung dengan ribuan buruh lainya di Jakarta.
Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SPSI) PT Kahatex Jayadi Prasetya S.Mn menyatakan bahwa aksi tersebut mengangkat dua isu utama.
"Tuntutanya yakni pembatalan Omnibuslaw UU Cipta Kerja dan penolakan terhadap praktik outsourcing serta upah murah,"ucapnya.
Sebelum berangkat menuju Jakarta, para buruh berkumpul di jln raya Sumedang Rancaekek tepatnya parkiran depan masjid Al-furqan 1 PT Kahatex.
"Total, sekitar 300 orang buruh menggunakan lima unit kendaraan bus pariwisata untuk melakukan perjalanan menuju Jakarta,"tambahnya.
Rute perjalanan dimulai dari Rest Area Ampera Duta Family Ds. Sindangpakuon Kec. Cimanggung Kab. Sumedang, melalui Jalan Raya Rancaekek, Gerbang Tol Cileunyi, menuju Jakarta.
Sementara itu Kapolsek Cimanggung, Kompol Karyaman mengatakan aksi tersebut merupakan instruksi dari Pimpinan pusat organisasi buruh dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional tahun 2024.
Para buruh yang mengikuti aksi tersebut berasal dari berbagai sektor industri, termasuk tekstil, manufaktur, dan pertanian. Mereka menyuarakan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan hak-hak pekerja.
"Rencana aksi keberangkatan mereka ke Jakarta tetap kami kawal. Sedangkan titik kumpul sebelum berangkat yakni di Rest Area Ampera Duta Family,"terang Kapolsek.
Pantauan dilapangan selama perjalanan menuju Jakarta, para buruh menampilkan berbagai poster dan spanduk yang berisi tuntutan mereka. Mereka juga menggelar orasi di berbagai titik untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada masyarakat luas.
Di Jakarta, massa aksi buruh diterima oleh perwakilan dari kantor pemerintah untuk menyampaikan tuntutan mereka secara langsung. Mereka menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan perlawanan hingga mendapatkan keadilan bagi seluruh buruh di Indonesia.
Setelah melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, para buruh kembali ke Sumedang dengan harapan bahwa suara mereka didengar dan tuntutan mereka dipertimbangkan oleh pemerintah. Meskipun demikian, mereka bersiap untuk melanjutkan perjuangan jika tidak ada respons yang memadai dari pihak berwenang. (red*)