KAB BANDUNG, KBTNews.id - Panen Padi Gembira Salibu di wilayah Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, dihadiri langsung oleh PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin.
Panen tersebut, dinilai jadi inovasi dalam sektor pertanian yang selama ini terus dilakukan, supaya bisa meningkatkan hasil panan serta dapat menekan atau menurunkan biaya produksi.
Diketahui, padi yang dipanen tersebut, merupakan salah satu inovasi teknologi untuk memacu produktivitas atau peningkatan produksi.
Adapun untuk budidaya Padi Gembira Salibu atau kerap disebut juga Padi Salibu, terdapat beberapa faktor yang berpengaruh, seperti tinggi pemotongan batang sisa panen, varietas, kondisi air tanah setelah panen dan pemupukan.
"Saya melihat panen ini dari cara dan namanya Salibu, yang diangkat dari Sumatera Barat, minimal 5 kali dan bisa sampai 7 kali panen," kata Bey, Sabtu (13/1).
Orang nomor satu di Jawa Barat itu mengatakan, dalam teknis pelaksanaan budidaya Padi Salibu, biaya produksi bisa menurun hampir mencapai 40 persen.
"Biaya menurun hampir 40 persen, tapi hasil produksi meningkat. Jadi bayangkan saja, satu kali panen 7 ton berarti 5 dikali 7 jadi 35 ton," ujarnya.
Tunas tersebut nantinya akan mengeluarkan akar baru, sehingga suplay hara tidak lagi tergantung pada batang yang lama.
Bey menilai, produksi padi menggunakan teknik konfensional, hasil panennya berbeda jauh dengan sistem budidaya Padi Salibu.
"Kalau cara konfensional paling banyak 3 kali panen dalam satu tahun dan 1 kali panen paling 5 atau 6 ton," imbuhnya.
Bey melanjutkan, selain hasil panen yang lebih sedikit dari sistem budidaya Padi Salibu, teknik produksi padi menggunakan cara konfensional juga dinilai cukup memakan biaya alias lebih mahal.
Hal tersebut dikarenakan dalam teknik produksi padi konfensional, setiap panen perlu sejumlah tahapan untuk memulai lagi pananaman.
"Kalau ini tinggal hanya ditaro saja, semestinya dengan cara ini Jawa Barat akan lebih baik produksinya,"
Guna meningkatkan produktivitas budidaya Padi Salibu, Bey mengungkapkan, pihaknya melalui Dinas Pertanian Jawa Barat, akan memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada para penyuluh.
"Ini mendukung ketahanan pangan di Jawa Barat. Keyakinan untuk bertani, nanti pak Kadis akan melakukan sosialisasi atau pelatihan kepada penyuluh-penyuluh," pungkasnya.