KBT NEWS ID BANDUNG - Wakil Presiden Maruf Amin mengingatkan masyarakat Jawa Barat untuk berhati-hati dalam mengikuti gerakan Boikot, Divestasi, dan Saksi (BDS) yang sedang marak belakangan ini. Imbauan ini disampaikan guna mencegah adanya boikot yang salah alamat, berpotensi merugikan tenaga kerja, dan rantai pasok dalam negeri.
Maruf Amin mengingatkan bahwa gerakan boikot yang tidak tepat sasaran dapat menimbulkan dampak serius, terutama terkait dengan peningkatan tingkat pengangguran. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat menjadi konsekuensi yang mungkin terjadi akibat gerakan boikot tersebut. Belakangan banyak informasi hoax yang mencatut nama perusahaan-perusahaan secara masif, tanpa ada kroscek fakta terlebih dahulu.
Pakar Ekonomi dan Kandidat Doktor Institut Pertanian Bogor, Ahmad Heri Firdaus, turut memberikan penjelasan terkait fenomena ini. Ia menyoroti keyakinan beberapa masyarakat yang terlibat dalam gerakan boikot, yang percaya bahwa tindakan mereka dapat memutus atau menghambat pendapatan perusahaan sehingga berdampak pada sokongan dana terhadap Israel.
Namun, Heri menekankan bahwa aliran dana yang sebenarnya signifikan bagi Israel berasal dari pinjaman luar negeri, penjualan migas, hingga transaksi perangkat lunak untuk gawai. Dengan demikian, aksi boikot terhadap perusahaan dalam negeri yang terlibat dalam BDS mungkin tidak memberikan dampak yang diharapkan terhadap Israel.
Heri juga menjelaskan bahwa sebagian besar perusahaan yang masuk dalam daftar boikot di dalam negeri sebenarnya sudah memiliki lisensi domestik dan telah menyerap tenaga kerja serta sumber daya lokal. Oleh karena itu, gerakan boikot yang tidak tepat sasaran justru dapat merugikan tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.
Pemerintah dan para pakar ekonomi mengajak masyarakat Jawa Barat untuk lebih bijak dalam memahami dampak dari gerakan boikot yang mereka dukung. Edukasi ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman dan merugikan perekonomian serta lapangan pekerjaan di tingkat lokal. Merek-merek yang selama ini dituduh terafiliasi dengan israel seperti Unilever Indonesia, Pizza Hut, Coca Cola, dll sudah puluhan tahun beroperasi di Indonesia dan menyerap ratusan ribu tenaga kerja.
Waspadai! Salah satu situs yang baru-baru ini menjadi sorotan adalah bdnaash.com ternyata mendapat peringkat kepercayaan yang rendah dari https://check.getsafeonline.org/, sebuah situs yang mengevaluasi legitimasi situs web dan domain. Laman independen yang dikembangkan oleh ScamAdviser memberikan peringkat "Dubious" atau "MERAGUKAN" dan catatan "Low Trust Score" atau "TINGKAT KEPERCAYAAN RENDAH", yang berarti situs tersebut sangat berisiko dan tidak aman untuk dikunjungi. Nama domain Bdnaash.com terdaftar pada tanggal 11 November 2023, yang berarti situs tersebut masih sangat baru dan belum memiliki reputasi yang teruji. (red*)