KBT NEWS ID CIMANGGUNG - Harga beras di Indonesia terus menanjak secara signifikan, mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tren kenaikan harga ini telah berlangsung sejak Agustus 2022, dan pada Rabu (30/8/2023), harga beras mencapai titik tertinggi dalam sejarah domestik. Harga beras medium naik sebesar Rp40 per kilogram menjadi Rp12.300, sementara beras premium melonjak sebesar Rp20 per kilogram menjadi Rp13.940. Peningkatan ini mencerminkan tekanan ekonomi yang semakin meningkat di tengah-tengah masyarakat.
Pada awal Agustus 2023, harga beras medium masih berada di level Rp11.950 per kilogram, namun, kenaikan harga sejak itu telah menjadi tren yang tidak terbendung. Pada 12 Agustus 2023, harga beras medium mencapai Rp12.000 per kilogram, dan pada 27 Agustus 2023, harganya bahkan tembus Rp12.200 hingga Rp12.210 per kilogram. Fenomena ini membuat masyarakat semakin terbebani oleh biaya hidup yang semakin mahal.
Penyebab dari kenaikan harga beras ini melibatkan berbagai faktor kompleks. Salah satu penyebab utamanya adalah fluktuasi harga bahan baku pertanian, seperti pupuk dan pestisida, yang diperlukan dalam produksi beras.
"Cuaca yang tidak menentu dan dampak perubahan iklim juga berdampak negatif pada produksi beras, mengurangi pasokan yang tersedia di pasaran," terang salah satu pedagang berasdi pasar Parakanmuncang.
Selain itu, faktor eksternal seperti krisis ekonomi global dan perubahan dalam dinamika perdagangan internasional turut mempengaruhi harga beras di pasar tradisional.
Dampak dari kenaikan harga beras ini sangat dirasakan oleh masyarakat , terutama mereka yang berpenghasilan rendah. (rd*)