KBT NEWS BANDUNG - Dalam upaya mempererat tali silaturahmi antara Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) dan masyarakat, menggelar program seni yang memukau di Desa/Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. Program tersebut merupakan bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tengah dijalani oleh kelompok mahasiswa ISBI di wilayah tersebut.
Kepala Desa Cikancung, Agus Rusmana, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap langkah progresif yang diambil oleh mahasiswa ISBI. Mereka tidak hanya menampilkan beragam pertunjukan seni, tetapi juga berhasil mengajak para seniman lokal untuk berkolaborasi.
"Kuda renggong, singa depok, serta beberapa jenis kesenian lainnya tampil dalam pentas yang dipersiapkan bersama para mahasiswa ISBI," kata Agus kepada KBT NEWS ID dalam wawancara eksklusif.
Agus menjelaskan bahwa kolaborasi antara seni tradisional lokal dan inovasi dari para mahasiswa telah mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Hal ini turut memberikan semangat bagi penyelenggaraan acara seni tersebut, yang berlangsung dalam atmosfer yang penuh semangat dan keceriaan.
Salah satu poin penting dalam program seni ini adalah dukungan yang diberikan oleh berbagai perusahaan, seperti Coca-Cola European Partners (CCEP) dan PT Adi Makmur Sentosa (AMS). Dukungan ini bukan hanya bermanfaat dalam hal finansial, tetapi juga membuktikan bahwa dunia industri turut menghargai dan mendukung upaya mahasiswa dalam melestarikan seni dan budaya lokal.
Melalui penampilan seni yang menarik dan inspiratif, mahasiswa ISBI Bandung berhasil menciptakan momen berharga bagi masyarakat Desa Cikancung. Selain sebagai bentuk hiburan, acara seni ini juga memiliki nilai pendidikan dan historis, mengingatkan semua orang akan pentingnya menjaga dan menghargai warisan budaya yang dimiliki.
Para mahasiswa yang terlibat dalam program KKN ini juga merasa terinspirasi oleh antusiasme masyarakat dalam menyambut kegiatan seni. Mereka berharap bahwa langkah mereka dapat menjadi contoh positif bagi institusi pendidikan lainnya dan mengilhami kolaborasi lebih lanjut antara dunia akademis dan masyarakat.
Tak hanya membawa kesenangan bagi warga Cikancung, program seni ini juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan seni dan budaya lokal.
Dengan dukungan yang beragam, mulai dari pemerintah desa hingga perusahaan-perusahaan besar, langkah nyata ini diharapkan dapat menjadi tonggak dalam upaya pelestarian budaya di tengah arus globalisasi yang terus berkembang. (rd*)