Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu
BANDUNG - Wilayah Bandung Raya saat ini masih dilanda musim kemarau, namun meski perubahan iklim tengah terjadi, guyuran hujan terkadang membasahi sejumlah daerah.
Adapun yang kerap diguyur hujan saat musim kemarau 2023 ini, salah satunya adalah daerah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
Melansir dari analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geosfisika (BMKG), fenomena hujan yang terjadi tergolong dalam kategori skala sangat lokal, yang dinilai lazim terjadi di musim kemarau.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, fenomena hujan jenis ini disebabkan oleh awan Single Cell yang terbentuk di suatu area atau wilayah.
"Awan hujan biasanya bergerak di atas sebuah wilayah dan melepaskan kelembaban saat mereka pergi dalam bentuk hujan," kata Rahayu kepada Jabar Ekspres, Senin (7/8).
Menurutnya, bangunan dan struktur lain dapat memblokir kejadian hujan, sehingga menyebabkan hujan jatuh hanya di satu sisi jalan atau area saja.
Selain itu, sudut matahari juga dapat mempengaruhi fenomena ini, menyebabkan kelembaban menguap dari satu sisi sebelum memiliki kesempatan untuk jatuh sebagai curah hujan. Akibatnya, satu sisi dapat dilihat sebagai kering sementara yang lain basah.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, ini merupakan fenomena yang lazim di musim kemarau, karena cahaya matahari juga dapat memainkan peran dalam skenario ini dengan menguap kelembaban dari satu area saja.
"Ini berarti bahwa tidak ada hujan terjadi di sisi itu, dan di sisi lain yang tidak terpengaruh oleh cahaya matari, terjadi curah hujan," pungkas Rahayu. ***